Tentangmu "Ayah"
Menatap gelapnya malam yang semakin membingungkan jiwa. Aku dihadapkan pada harapan-harapan semu yang tak kunjung ku temukan kecerahannya. Seakan semua bungkap dari apa yang aku keluarkan sebagai pertanyaan maupun sebuah pernyataan, mengapa semua tak berpihak padaku ??
Menatap gelapnya malam yang semakin membingungkan jiwa. Aku dihadapkan pada harapan-harapan semu yang tak kunjung ku temukan kecerahannya. Seakan semua bungkap dari apa yang aku keluarkan sebagai pertanyaan maupun sebuah pernyataan, mengapa semua tak berpihak padaku ??
Dalam sisa-sisa kenangan dimasalalu
yang juga sangat menggoreskan luka pada batin dan jiwa ini. Perjalanan hidup
yang tak kunjung temukan dewasa ini, 21 tahun menjadi sosok seperti kertas, bermakna
jika ada goresan tinta dan tulisan indah. Kepenatan jiwa dan kebimbangan hati
untuk menghadapi semua semakin menusuk kalbu, aku tak mampu, aku lemah, aku
rapuh jika harus seorang diri, aku membutuhkanmu ayah….
Semua rasa seolah tlah kau tumpahkan
padaku, semua harapan-harapan indah seperti tak kau hiraukan. Ibarat aku berada
diantara tiga jalan yang harus aku pilih, namun aku tak mampu memilih salah
satu diantaranya tanpa ada bekal darimu. Aku hanya ingin mengubah semu itu
menjadi sebuah kebahagiaan yang indah dan itu nyata. jika semua harus aku
jalani, aku akan terima dengan semua keterbatasan ini, ku mohon mengertilah
ayah …
Pandanganku, pendengaranku dan
sentuhanku sesungguhnya mengarah pada sosokmu, namun tak kau pahami. Hanya
tangis kesedihan dan air mata yang selalu mengiringi setiap langkah ini. Tak
dipercaya adalah bagian dari setiap kejujuran yang ku utarakan, memandangku
sama seperti mereka yang tlah jatuh, dan membantah semua pernyataan yang
sebenarnya adalah sebuah kebenaran, Aku sedih … aku kehilangan harap jika semua
seperti ini.
0 komentar:
Posting Komentar